Tanah Kavling - Berdasarkan pengertiannya, Akta jual beli tanah adalah dokumen resmi yang digunakan untuk memperlihatkan adanya transaksi jual beli tanah antara penjual dan pembeli. Dalam akta jual beli tanah, biasanya akan berisi informasi tentang identitas penjual dan pembeli, identitas tanah, harga jual, serta ketentuan lainnya yang berkaitan dengan transaksi jual beli tanah tersebut. Akta jual beli tanah biasanya ditandatangani dan dibuat didepan para notaris atau pejabat pemerintah yang berwenang untuk membuat akta tersebut. Setelah proses itu semua selesai, akta jual beli tanah akan dicatatkan di Kantor Pertanahan setempat untuk memberikan bukti sah mengenai kepemilikan tanah tersebut. Pembuatan akta jual beli tanah sangat penting untuk memastikan bahwa transaksi jual beli tanah dilakukan secara sah dan tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari. Maka karena itu, para calon pembeli dan penjual disarankan untuk menggunakan jasa notaris atau pengacara yang berpengalaman dalam pembuatan akta jual beli tanah supaya proses transaksi berjalan dengan lancar dan aman. Jadi, siapa yang menandatangani akta jual beli tanah?
Dalam transaksi jual beli tanah, pada dasarnya pihak yang menjual tanah atau pemilik tanah akan menandatangani akta jual beli tersebut. Kemudian, pembeli tanah atau calon pemilik tanah juga akan menandatangani akta jual beli tersebut sebagai bukti persetujuan dan kesepakatan dalam transaksi jual beli itu sendiri. Namun, beberapa negara atau wilayah biasanya akan memiliki persyaratan hukum atau aturan yang berbeda dalam hal siapa yang harus menandatangani akta jual beli tanah. Maka karena itu, ada baiknya untuk memastikan persyaratan serta aturan yang berlaku di wilayah tempat tanah berada. Namun biasanya, yang bertanggung jawab untuk menandatangani akta jual beli tanah adalah Pejabat Pembuat Akta Tanah atau PPAT. Tetapi yang bertanggung jawab untuk menandatangani sertifikat tanah adalah Kepala Kantor Pertanahan. Selain itu, Para calon penjual dan pembeli dapat berkonsultasi dengan notaris atau pihak berwenang yang terkait dengan transaksi jual beli tanah di daerah masing-masing dan tidak hanya menggunakan notaris.
Banyak orang sulit membedakan mana yang merupakan surat akta jual beli rumah dan mana perjanjian jual beli rumah. Tapi pada dasarnya, mereka memiliki fungsi yang sama, yaitu memastikan kedua belah pihak (pembeli serta penjual) akan menjalankan kewajibannya serta sebagai tanda adanya transaksi jual beli yang terjadi di antara kedua belah pihak. Tetapi dari segi format, akta jual beli tanah memiliki peraturan serta format penulisannya sendiri. Biasanya akan tertera di bagian depan, kop surat dari petugas PPAT yang membuatnya.
Perlu diingat, bahwa notaris tidak termasuk pejabat negara. Notaris adalah pejabat umum, hal ini tidak berarti bahwa notaris adalah pegawai negeri, yakni pegawai yang merupakan bagian dari suatu korps pegawai yang tersusun, dengan hubungan kerja yang hierarkis, yang digaji oleh pemerintah. Ini karena jabatan notaris bukan suatu jabatan yang digaji, notaris tidak menerima gajinya dari pemerintah, sebagaimana halnya dengan pegawai negeri, akan tetapi dari mereka yang meminta jasanya. Sedangkan mengenai akta tanah, jika yang dimaksud adalah sertifikat tanah, notaris tidak menandatangani sertifikat tanah. Yang menandatangani sertifikat tanah adalah Kepala Kantor Pertanahan. Akan tetapi, jika yang Anda maksud akta tanah adalah akta jual beli tanah, yang menandatangani adalah Pejabat Pembuat Akta Tanah.
Baca Juga : Berapa biaya pembuatan sertifikat tanah di tahun 2023?
No comments:
Post a Comment